Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan bahan bakar batu bara adalah sumber energi listrik yang paling banyak digunakan di Indonesia. Menurut data PT PLN, kontribusi PLTU berbahan bakar batu bara mencapai 50,4% dari total kapasitas pembangkit listrik nasional pada tahun 20201. Namun, PLTU batu bara dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan, seperti emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Oleh karena itu, diperlukan sumber energi alternartif yang dapat menggantikan atau mengurangi ketergantungan pada batu bara.
Baca juga: Jenis Hasil Tambang Indonesia yang Digunakan Sehari-Hari
Beberapa sumber energi alternartif yang dapat digunakan untuk PLTU batu bara adalah sebagai berikut:
Energi terbarukan
Energi terbarukan, yaitu sumber energi yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan, seperti matahari, angin, air, geotermal, dan biomassa. Alternatif ini memiliki keunggulan berupa ketersediaan yang melimpah, biaya operasional yang rendah, dan emisi GRK yang minimal. Energi terbarukan dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti untuk PLTU batu bara. Sumber energi ini dipakai dengan teknologi seperti co-firing, hybrid, atau integrated gasification combined cycle (IGCC).
Gas alam, yaitu sumber energi fosil yang terdiri dari campuran gas hidrokarbon, terutama metana. Sumber energi tersebut memiliki keunggulan berupa nilai kalor yang tinggi, pembakaran yang efisien, dan emisi GRK yang lebih rendah daripada batu bara. Gas alam dapat menggantikan batu bara sebagai bahan bakar PLTU. Gas alam dapat digunakan untuk menggerakkan gas turbine, combined cycle, atau integrated gasification fuel cell (IGFC).
Batu bara
Batu bara bersih, yaitu batu bara yang telah diolah dan dibersihkan untuk mengurangi kandungan zat-zat pengotor dan meningkatkan kualitasnya. Mineral tersebut memiliki keunggulan berupa nilai kalor yang lebih tinggi, efisiensi pembakaran yang lebih baik, dan emisi GRK yang lebih rendah daripada batu bara biasa. Batu bara bersih dapat digunakan sebagai bahan bakar utama untuk PLTU batu bara, dengan menggunakan teknologi seperti supercritical, ultra-supercritical, atau carbon capture and storage (CCS) .
Kesimpulan
Sumber bahan bakar alternatif untuk PLTU batu bara dapat mengatasi masalah lingkungan dan kesehatan, sekaligus memenuhi kebutuhan energi listrik yang murah. Beberapa sumber energi alternartif tersebut adalah energi terbarukan, gas alam, dan batu bara bersih. Sumber energi alternartif ini dapat digunakan dengan berbagai teknologi yang sesuai dengan karakteristik dan ketersediaannya. Dengan demikian, sumber energi alternartif untuk PLTU berbahan bakar batu bara ini dapat meningkatkan kualitas, efisiensi, dan diversifikasi sumber energi listrik di Indonesia.